Jumat, 21 Februari 2014

Pendiri WhatsApp: Lamaran Kerja Saya Ditolak Facebook

  


Salah seorang pendiri WhatsApp, Brian Acton, ternyata sempat ditolak dalam hal lamaran pekerjaan oleh Facebook pada 2009 silam. Empat tahun setelah itu, justru Acton kini menjual perusahaannya kepada Facebook dengan harga yang sangat fantastis, 19 miliar dollar AS (sekitar Rp 223 triliun). 

Nilai ini termasuk 3 miliar dollar AS dalam bentuk saham yang diberikan kepada Acton dan karyawan WhatsApp dalam jangka empat tahun.

Kisah Acton menjadi inspirasi tentang penolakan, kerja keras, dan kewirausahaan. Saat ditolak oleh Facebook, ia bahkan berkicau di media sosial Twitter. Namun, dengan optimistis, ia berkata akan memulai "petualangan berikutnya dalam hidup".

"Facebook menolak saya. Ini adalah kesempatan besar untuk berhubungan beberapa orang yang fantastis. Menanti untuk petualangan berikutnya dalam hidup," tulis Acton pada 4 Agustus 2009.

Tweet pendiri WhatsApp, Brian Acton, setelah lamaran kerjanya ditolak Facebook pada 2009.
Acton, yang merupakan lulusan ilmu komputer di Stanford University, sebelumnya pernah bekerja di Apple dan Adobe. Sejak 1996, ia bekerja untuk Yahoo! hingga Oktober 2007. Jabatan terakhirnya di Yahoo! adalah vice president of engineering.

Pada tahun saat ia ditolak oleh Facebook, Acton mulai membangun aplikasi WhatsApp bersama Jan Koum di Mountain View, California, AS. Koum juga merupakan mantan karyawan Yahoo!. Di tahun itu pula, TheNextWeb melaporkan bahwa Acton juga ditolak oleh Twitter.

Dua perusahaan jejaring sosial internet terbesar di dunia, Facebook dan Twitter, telah melewatkan kesempatan emas dengan menolak Acton, yang punya bakat luar biasa dalam hal pemrograman.

Nama WhatsApp begitu cepat populer, menjadi aplikasi pesan instan yang paling banyak digunakan, dengan 430 juta pengguna aktif pada Januari 2014.

Jumlah pesan yang diproses juga meningkat menjadi lebih dari 50 miliar pesan per hari, dari sekitar 27 juta per hari yang terekam pada Juni 2013. Angka itu disebut-sebut sudah melebihi jumlah SMS yang beredar di seluruh dunia sehingga WhatsApp dianggap sebagai salah satu penyebab menurunnya pertumbuhan SMS di dunia.

Meski basis penggunanya tumbuh besar, WhatsApp tetap mempertahankan mentalitas perusahaan rintisan (startup). Perusahaan ini hanya memiliki 50 pegawai. Sebanyak 25 orang merupakan teknisi, sementara 20 lagi menangani dukungan multibahasa untuk pengguna.

Acton dan Koum punya prinsip kuat untuk tidak menampilkan iklan dalam layanan mereka. Dalam mengembangkan bisnis, WhatsApp punya filosofi anti-iklan, bahkan perusahaan itu memiliki manifesto menentang iklan.

WhatsApp sendiri menghasilkan uang dengan menarik bayaran sebesar 0,99 dollar AS selama setahun untuk setiap pengguna.

WhatsApp diinvestasi oleh perusahaan pemodal Sequoia Capital sebesar 8 juta dollar AS pada awal 2011. Sejak saat itu, WhatsApp tidak membuka investasi tahap baru karena mereka mampu menghasilkan uang dari layanannya, mampu menopang biaya operasional perusahaan, hingga akhirnya Facebook "jatuh cinta" dan meminangnya.
Sumber: The Next Web
Editor: Reza Wahyudi


WhatsApp Terinspirasi dari "Lupa Password"


 Salah satu inspirasi yang mengilhami pembuatan aplikasi WhatsApp adalah lupa kata sandi (password). Salah seorang pendiri WhatsApp, Jan Koum, ternyata tidak suka mengingat nama pengguna dan password sebuah akun.

Pernah suatu waktu, selama musim panas, Koum membuat akun Skype hingga tiga kali dan sebagian besarnya akunnya hilang begitu saja. Hal ini disebabkan ia sulit mengingat nama pengguna dan password. 

"Kebenciannya" atas password itulah yang membuat Koum tidak mau menggunakanpassword untuk verifikasi identitas pengguna. Ia bertekad untuk membuat layanan yang dapat bekerja dengan mudah dan cukup sekali log-in.

Pada 24 Februari 2009, tepat saat hari ulang tahunnya, Koum mendaftarkan sebuah perusahaan yang akan membuat layanan aplikasi digital untuk ponsel.

Sebelum membentuk perusahaan ini, Koum adalah mantan karyawan Yahoo!. Pada tahun 2007, ketika usianya 31 tahun, Koum mengundurkan diri dan memulai bisnisnya sendiri.

Aplikasi yang dibuat Koum itu diberi nama "WhatsApp," yang kala itu memiliki pesaing bernama "Zap". Meskipun pernah bekerja di Yahoo!, Koum tak ingin membuat WhatsApp terlihat seperti Yahoo Messenger.

Koum memikirkan agar serangkaian nomor telepon bisa menjadi kode untuk log-in. Ia berpikir, sebagian besar pemilik ponsel pasti mengingat nomor teleponnya.

Daftar kontak sebagai jejaring sosial

Kemudian, nomor telepon yang terdaftar di daftar kontak ponsel dijadikan sebagai "jejaring sosial" dalam layanan yang dibuat oleh Koum. 

Ide yang berasal dari kegelisahan Koum atas lupa password ini lantas menjadi daya tarik tersendiri untuk WhatsApp. Antar-pengguna WhatsApp tak perlu repot mencari akun berdasarkan nama pengguna, cukup menyimpan nama dan nomor telepon di daftar kontak, maka sesama pengguna secara otomatis sudah "berteman" dan bisa saling berkirim pesan melalui jalur internet.

WhatsApp pertama kali dirilis pada Mei 2009 untuk sistem operasi Apple iOS.

Untuk memperluas konsep jejaring sosial di antara para pengguna WhatsApp, Koum akhirnya memutuskan untuk mengembangkan WhatsApp di platform lainnya, termasuk Android buatan Google.

Kehadiran Brian Acton

Pada bulan September 2009, seorang bernama Brian Acton memutuskan untuk bergabung di WhatsApp. Ia adalah teman Koum ketika bekerja Yahoo!. Hubungan pertemanan antara keduanya cukup akrab.

Koum adalah orang yang mewawancara Acton saat masuk ke Yahoo! untuk urusan sistem keamanan. Keduanya meninggalkan Yahoo! pada hari yang sama, 31 Oktober 2007.

Ketika bergabung di WhatsApp, Acton memimpin putaran investasi di perusahaan itu. Tak hanya itu, Acton juga membawa WhatsApp bereksperimen mengembangkan model bisnis, tetapi tetap mengontrol pertumbuhan pengguna yang dibarengi dengan pembangunan infrastruktur.

Cara menghasilkan uang

Kepada majalah Wired, Acton menjelaskan bahwa WhatsApp mulanya bisa diunduh secara gratis. Kala itu, jumlah unduhan di WhatsApp mencapai 10.000 unduhan per hari.

"Dan ketika kami menarik bayaran, kami akan mulai menurun, turun ke 1.000 per hari," kenang Acton.

WhatsApp membuat strategi untuk menetapkan biaya unduhan sekali seumur hidup. Kebijakan itu akhirnya diubah, di mana kini setiap pengguna diharuskan membayar biaya per tahun sebesar 0,99 dollar.

Dari sinilah WhatsApp menghasilkan uang, dan mereka berjanji untuk tidak menampilkan iklan yang dapat mengganggu kenyamanan pengguna. Dalam mengembangkan bisnis, WhatsApp punya filosofi anti-iklan, bahkan perusahaan itu memiliki manifesto menentang iklan.

WhatsApp memanfaatkan 600 server untuk melayani pengiriman hingga 50 miliar pesan per hari, dari sekitar 27 juta per hari yang terekam pada Juni 2013. Angka itu disebut-sebut sudah melebihi jumlah SMS yang beredar di seluruh dunia sehingga WhatsApp dianggap sebagai salah satu penyebab menurunnya pertumbuhan SMS di dunia.

Nama WhatsApp begitu cepat populer, menjadi aplikasi pesan instan yang paling banyak digunakan, dengan 430 juta pengguna aktif pada Januari 2014.

Hingga Desember 2013, WhatsApp memiliki 50 karyawan dengan kantor di Mountain View, California, Amerika Serikat. Sebanyak 25 karyawan di antaranya merupakan teknisi, sementara 20 lagi menangani dukungan multibahasa untuk pengguna.

WhatsApp diinvestasi oleh perusahaan pemodal Sequoia Capital sebesar 8 juta dollar AS pada awal 2011. Sejak saat itu, WhatsApp tidak membuka investasi tahap baru karena mereka mampu menghasilkan uang dari layanannya.

Diakuisisi Facebook

Pada Rabu (19/2/2014), WhatsApp mengejutkan industri teknologi dan para penggunanya. Perusahaan ini diakuisisi oleh raksasa jejaring sosial Facebook senilai 19 miliar dollar AS (sekitar Rp 223 triliun).

Pembayaran tersebut tidak sepenuhnya berupa uang tunai. Pada awalnya, Facebook akan menggelontorkan dana sebesar 16 miliar dollar AS, yang terdiri dari 12 miliar dollar AS saham Facebook dan 4 miliar dollar AS dalam bentuk uang tunai.

Facebook juga memberi 3 miliar dollar AS saham terbatas untuk pendiri dan karyawan WhatsApp yang akan diberikan selama empat tahun setelah akuisisi tersebut selesai.

Nantinya, Koum akan bergabung ke Dewan Direksi Facebook. Namun, WhatsApp akan tetap bekerja secara mandiri, sama seperti Instagram yang diakuisisi Facebook pada April 2012 lalu senilai 1 miliar dollar AS.

Sumber: Wired
Editor: Wicak Hidayat

CEO WhatsApp, dari Tukang Sapu Jadi Miliarder


Pada 1992, Jan Koum yang berusia 16 tahun tiba di Mountain View, Amerika Serikat. Didampingi oleh ibunya, Koum adalah imigran yang memutuskan hijrah dari Kiev, Ukraina, dengan mimpi meraih kehidupan yang lebih baik.
Di AS, mereka mengalami masa-masa sulit. Keluarga Koum tinggal di apartemen kecil dengan dua kamar tidur hasil bantuan pemerintah. Mereka terpaksa bergantung pada jaminan sosial dan mengantre kupon makanan karena tak punya uang.

Koum pun bekerja sebagai tukang sapu di sebuah toko untuk memenuhi kebutuhan hidup, sementara ibunya mengambil profesi baru sebagai baby sitter.

Ayah Koum tak ikut bermigrasi. Pria yang bekerja di sektor konstruksi ini memilih tinggal di Ukraina. Begitu terpisah, Koum mengaku sulit menghubungi sang ayah karena mahalnya biaya telepon. "Jika saja ketika itu saya sudah bisa berkirim pesan instan ke ayah…" ujar Koum berandai-andai dalam wawancara dengan Wired.

Bersekolah

Saat masih tinggal di Ukraina, keluarga Koum hidup di sebuah desa di luar ibu kota Kiev. Dia pergi menuntut ilmu di sebuah sekolah yang keadaannya begitu memprihatinkan sampai-sampai tak punya kamar kecil.

"Bayangkan suhu di luar -20 derajat celsius, anak-anak harus berlari menyeberangi lapangan untuk ke kamar kecil… Saya baru punya komputer saat umur 19 tahun, tetapi pernah memiliki sempoa," kenang Koum. Sesampainya di rumah, Koum kecil terpaksa bergelap-gelap karena tak ada sambungan listrik ataupun air panas.

Begitu pindah ke Amerika dan mulai bersekolah di sana, keluarga Koum adalah satu-satunya di kelas yang tidak memiliki mobil. Jadilah Koum terpaksa bangun lebih pagi untuk mengejar bus. Sang ibu menjejali koper yang dibawa dari negeri asal dengan pulpen dan buku tulis cetakan Uni Soviet untuk menghemat biaya peralatan sekolah.

Datang dari negeri seberang, Koum ketika itu tak pandai berbahasa Inggris. Koum beberapa kali terlibat masalah karena "membalas anak lain yang mengganggu". Untung, dia terbantu dengan postur badan yang tinggi menjulang mencapai 188 cm. "Hidup di Ukraina tak mudah dan membuat saya tangguh secara fisik dan mental," katanya lagi.

Koum kemudian masuk kuliah, mempelajari ilmu komputer dan matematika, tetapi tidak sampai selesai. "Prestasi saya buruk, ditambah lagi degan rasa bosan."
Jim Goetz/ Sequoia Capital
Duo pendiri WhatsApp Jan Koum (kiri) dan Brian Acton
Maka, dia pun memutuskan drop out, lalu mulai bekerja sebagai pembungkus barang belanjaan di supermarket, setelah itu di toko elektronik, ISP, hingga perusahaan audit. Sampai kemudian pada 1997 Koum bertemu dengan Brian Acton dari Yahoo!. Enam bulan setelahnya, Koum mulai bekerja di Yahoo!.

Mendirikan WhatsApp

Koum menjalin persahabatan dengan Acton, yang banyak membantu Koum ketika sempat hidup sebatang kara setelah ibunya meninggal pada tahun 2000. Sang ayah telah lebih dulu wafat pada 1997. "Dia (Acton) sering mengajak saya ke rumahnya," tutur Koum.

Menghabiskan sembilan tahun bekerja di Yahoo!, termasuk Yahoo! Shopping, Koum merasa tidak nyaman dengan banyaknya iklan yang harus diurus dan bertebaran di mana-mana.

"Selalu ada perdebatan untuk menempatkan lebih banyak lagi iklan dan logo di laman situs. Apa urusan pengguna dengan itu semua? Saya jadi tak nyaman. Iklan bukan satu-satunya solusi monetisasi untuk semua orang. Sebuah layanan harus benar-benar berupa layanan murni, pelanggan adalah pengguna," ujar Koum.

Acton rupanya merasakan hal serupa. Koum dan Acton kemudian memutuskan keluar dari Yahoo! pada hari yang sama, yaitu 31 Oktober 2007. Koum ketika itu berusia 31 tahun dan telah mengumpulkan uang untuk memulai bisnisnya sendiri. Dia bertekad bahwa bisnisnya ini tak akan direcoki oleh iklan yang mengganggu.

Koum dan Acton pisah jalan, tetapi masih sering bertemu untuk mendiskusikan rencana bisnis. Keduanya sempat mencoba melamar di Facebook dan sama-sama ditolak.
Jim Goetz/ Sequoia CapitalSecarik kertas berisi motto WhatsApp yang ditulis tangan oleh Brian Acton menghiasi ruang kantor Jan Koum
Pada 2009, setelah membeli sebuah iPhone, Koum menyadari bahwa toko aplikasi App Store yang baru berumur tujuh bulan akan melahirkan industri baru yang berisi pengembang-pengembang aplikasi.
Koum mendapat ide untuk membuat aplikasi yang bisa menampilkan updatestatus seseorang di daftar kontak ponsel, misalnya ketika hampir kehabisan baterai atau sedang sibuk.

Nama yang muncul di benak Koum adalah "WhatsApp" karena terdengar mirip dengan kalimat "what's up" yang biasa dipakai untuk menanyakan kabar.
Dia pun mewujudkan ide ini dengan dibantu oleh Alex Fishman, seorang teman asal Rusia yang dekat dengan komunitas Rusia di kota San Jose. Pada 24 Februari 2009, dia mendirikan perusahaan WhatsApp Inc di California.

Tumbuh besar

WhatsApp versi pertama benar-benar dipakai sekadar untuk update status di ponsel. Pemakainya kebanyakan hanya teman-teman Koum dari Rusia. "Lalu, pada suatu ketika, ia berubah fungsi jadi aplikasi pesan instan. Kami mulai memakainya untuk menanyakan kabar masing-masing dan menjawabnya," ucap Fishman, sebagaimana dikutip oleh Forbes.

Koum pun tersadar bahwa dia secara tak sengaja telah menciptakan layanan pengiriman pesan. "Bisa berkirim pesan ke orang di belahan dunia lain secara instan, dengan perangkat yang selalu Anda bawa, adalah hal yang luar biasa," kata Koum.

Ketika itu, satu-satunya layanan messaging gratis lain yang tersedia adalah BlackBerry Messenger. Namun, aplikasi ini hanya bisa digunakan di ponsel BlackBerry. Google G-Talk dan Skype juga ada, tetapi WhatsApp menawarkan keunikan tersendiri di mana mekanismelogin dilakukan melalui nomer ponsel pengguna.

Koum merilis WhatsApp versi 2.0 dengan komponen messaging. Jumlah pengguna aktifnya langsung melonjak jadi 250.000 orang. Dia kemudian menemui Acton yang masih menganggur. Acton bargabung dengan WhatsApp dan membantu mencarikan modal dari teman-teman eks-Yahoo!.

Kendati sempat mengalami kesulitan keuangan, WhatsApp terus tumbuh dan mulai menghasilkan pendapatan dari biaya langganan yang ditarik dari pengguna.

Kini, WhatsApp telah menjelma jadi layanan pesan instan terbesar dengan jumlah pengguna aktif per bulan mencapai 450 juta. Setiap hari, sebanyak 18 miliar pesan dikirim melalui jaringannya. Semua itu ditangani dengan jumlah karyawan hanya 50 orang.

Warisan Soviet

Pengalaman hidup Koum ternyata punya pengaruh besar dalam membentuk layanan WhatsApp. Pria ini menghabiskan masa kecil di Ukraina yang masih menjadi bagian dari Uni Soviet. Di negeri tersebut, percakapan warga selalu dimata-matai oleh pemerintah. "Itulah tempat yang saya tinggalkan untuk menuju ke sini (AS), di mana ada demokrasi dan kebebasan berbicara," ujar Koum.

Sehubungan dengan kemungkinan penyadapan oleh NSA, Koum mengatakan bahwa privasi pengguna WhatsApp sangat dijaga. Berbeda dengan perusahaan-perusahaan semacam Facebook dan Yahoo!, Koum mengatakan bahwa WhatsApp tak didorong oleh iklan. "Jadi, kami tak perlu mengumpulkan data pribadi pengguna," katanya.

Soal kebebasan dari iklan ini ternyata juga ada hubungannya dengan masa lalu Koum.

"Tak ada yang lebih personal dari komunikasi yang Anda lakukan dengan teman dan keluarga, dan menginterupsi itu semua dengan iklan bukanlah solusi yang tepat," ujar Koum. "Lagi pula, saya tumbuh di sebuah dunia yang tidak mengenal iklan. Tak ada iklan di Uni Soviet yang komunis," imbuhnya.
Jan Koum
Brian Acton (kiri), Jan Koum (tengah) dan Jim Goetz dari Sequoia Capital berfoto di depan bekas kantor Dinas Sosial North County usai meneken perjanjian dengan Facebook
Sejak dulu, Koum dan Acton selalu konsisten menjaga layanan perusahaan itu agar tetap sederhana dan berfokus pada pengiriman pesan serta bebas iklan.

Sikap ini tecermin dari secarik kertas di ruang kantor Koum, berisikan semboyan singkat yang ditulis oleh Acton: "Tanpa Iklan! Tanpa Permainan! Tanpa Gimmick!". Di sampingnya tergeletak sepasang walkie-talkie yang dipakai Koum untuk mencari tahu bagaimana caranya menyederhanakan pesan instan berbasis suara.

Kini, WhatsApp telah dibeli Facebook dengan nilai 19 miliar dollar AS. Kekayaan Koum yang memiliki 45 persen saham WhatsApp diperkirakan melonjak jadi 6,8 miliar dollar AS.

Kendati demikian, dia tak melupakan masa lalu. Koum menandatangani perjanjian bernilai triliunan rupiah dengan Facebook itu di depan bekas kantor Dinas Sosial North County, Mountain View, tempat dia dulu mengantre kupon makanan untuk warga kurang mampu.
Sumber: Forbes
Editor: Wicak Hidayat

Senin, 10 Februari 2014

7 Ekspresi Sewot Ani SBY di Instagram

7 Ekspresi Sewot Ani SBY di Instagram

Herawati Kristiani alias Ani Yudhoyono, istri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, kembali menyedot perhatian penggila Instagram, media sosial berbagi foto. Jumat pekan lalu, misalnya, Ani terekam melontarkan berbagai kalimat unik dan cenderung emosional saat menanggapi komentar para follower-nya di @aniyudhoyono, akun pribadinya.

Sebelumnya, sepanjang Agustus hingga Desember 2013, Ani juga beberapa kali berkomentar dengan nada pedas pada setiap kritik yang mampir ke akunnya itu. Berikut ini tujuh ekspresi sewot Ani Yudhoyono yang pernah ia luahkan di Instagram.


1. Tersinggung Kameranya Disebut Milik Negara

Ani terkenal hobi memotret. Sejumlah hasil jepretannya terpampang di akun Instagram miliknya. Pemicu ketersinggungan Ani kali ini bermula dari komentar pemilik akun @adhityaanp. Ia mempertanyakan apakah kamera yang kerap dipakai Ani itu milik pribadi atau negara. “Ini kamera yang ibu pakai buat foto di Instagram, punya pribadi atau puny (punya) Negara bu? @aniyudhoyono.” 

Pada Jumat, 17 Januari 2014, Ani menanggapinya dengan serius. (Baca: Ani Yudhoyono: Ini Tustel Pribadi, Paham?) Cuplikan dari percakapan keduanya beredar luas di media sosial. Bahkan, tanggapan yang muncul beragam. Satu di antaranya dengan beredarnya gambar Ani memanggul kamera LSR dan tripod di pundaknya. Gambar yang beredar di jaringan media sosial Path itu lengkap dengan tulisan huruf kapital “Ni Tustel Hadiah Kawinan Tahun 1976”. Lalu di bawahnya ada tulisan “paham?” berukuran lebih besar, juga dengan huruf kapital.


2. Jengkel Dicaci Maki, Malah Sindir Istri Jokowi

Ani mengaku terpancing berkomentar jika ada orang yang menanggapi akun Instagram miliknya bernada caci maki. Misalnya, kata dia, ketika ada komentar pedas dari salah seorang follower-nya. "Saya jengkel, ada yang menulis, 'Ibu ini banjir, kok, main Instagram'," kata Ani saat membuka rapat Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB) di Istana Negara, Kamis, 16 Januari 2014.

Namun, bukannya memberikan solusi, Ani malah menyindir Iriana, istri Gubernur Jakarta Joko Widodo. Kebetulan, sejak pekan lalu, banjir hampir menenggelamkan Ibu Kota. (Baca:Jengkel Dicaci Maki, Ani SBY Sentil Istri Jokowi).

Ani mengaku terpancing menanggapi komentar pedas itu lantaran menilai kata-kata di dalamnya tidak enak dibaca. "Kata-katanya sangat enggak bagus," ujar putri Sarwo Edhie Wibowo, bekas komandan Resimen Pasukan Komando Angkatan Darat (RPKAD), cikal bakal Kopassus. Belakangan, Ani akhirnya tahu bahwa yang berkomentar seorang siswa kelas III SMA. "Mungkin komentarnya tidak dipikir.”

3. Masygul Gara-gara Sanggul

Ani terusik setelah mengunggah foto saat dirinya tengah memasak di dapur Istana Negara pada 22 Desember 2013. Penampilannya yang amat rapi dengan dandanan dan sanggulmembuat pemilik akun Instagram bernama @winnyherya berkomentar, “Aduh, Ibu masak aja masih pake cepol sama lipstick, tapi cantik.”

Tak perlu waktu lama bagi ibu dua putra ini merespons komentar @winnyherya. “Memang salah? lagi pula rambut saya hanya pakai bando saja, Cepol apa ? Perhatikan baik2 dong, Sebetulnya mau disanggul, mau diurai, mau diikat rambutnya ketika masak, sah2 saja memang ada aturannya ?”

Komentar @winnyherya ini mendapat tanggapan dari followerlain atas nama @silia18, “Yaelah namanya juga ibu negara, wajib menjaga penampilan lah. “ 


4. Sebal dengan Kritikan Cara Busana Ibas 

Ekspresi sewot Ani bermula dari komentar pengguna Instagram soal foto yang diunggah Ani pada Ahad, 3 November 2013. Saat itu Ani mengunggah foto putra bungsunya, Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas, bersama Siti Ruby Aliya Rajasa, istrinya, dan Airlangga Satriadhi Yudhoyono, putra mereka, di Istana Bogor. Pada foto berjudul "Di kelilingi ruso totol" itu, Ibas tampak menggendong Airlangga dengan pakaian hijau berlengan panjang.

Komentar-komentar follower Ani awal umumnya mengapresiasi foto tersebut. Ani tidak membalas komentar positif itu. Semua berubah saat pemilik akun devi_tri mengomentari pakaian Ibas. "waaah mas ibas pasti pake baju lengan panjang terusss....," kata pemilik akun devi_tri.

Tak menunggu waktu lama, Ani langsung membalas komentar tersebut. "@devi_tri setiap orang punya cita rasa berpakain sendiri2, tak perlu dipermasalahkan. Mau lengan pendek, mau lengan panjang, terserah saja, sepanjang yang bersangkutan merasa nyaman," kata Ani.

Berdasarkan penelusuran Tempo, Ibas selalu tampil di muka publik mengenakan pakaian lengan panjang. Saat klub Liverpool berkunjung ke Jakarta pada Juli 2013, misalnya, Ibas terlihat mengenakan manset yang menutupi kedua lengannya saat berpose dengan kapten klub Stevan Gerrard. 

5. Murka Ibas Disebut Punya Tato Salib

Ani terlihat sensitif ketika Ibas, anak bungsunya, disebut memiliki tato salib di lengannya. Karena alasan itulah Ibas selalu menggunakan pakaian lengan panjang. "@paulroul Fitnah yang sangat keji," kata Ani melalui akun Instagram-nya, @aniyudhoyono, Selasa, 5 November 2013.

Respons Ani tersebut menjawab komentar pemilik akun @paulroul. "maaf bu, apa bener alasan mas ibas pake lengan panjang terus krn ada tatto salib di lengan? no offense ya bu ^-^@aniyudhoyono," kata @paulroul.

Komentar @paulroul ini adalah bagian dari komentar pengguna Instagram soal foto yang diunggah Ani pada Ahad, 3 November 2013. Saat itu Ani mengunggah foto Ibas bersama Siti Ruby Aliya Rajasa, istrinya, dan Airlangga Satriadhi Yudhoyono, putra mereka, di Istana Bogor. Pada foto berjudul "Di kelilingi ruso totol" itu, Ibas tampak menggendong Airlangga dengan pakaian hijau berlengan panjang.

6. Berang hingga Lontarkan Kata Bodoh

Ani berang gara-gara komentar di akun media sosial berbagi foto Instagram. Sampai-sampai Ani, yang memiliki akun @aniyudhoyono, menggunakan kata “bodoh” untuk membalas komentar dari akun @erie_nya.

“@eri_nya Subhanallah, komentar anda yang sangat bodoh. Kok anda tidak berpikir bahwa kami sedang melakukan kunjungan dan mampir sebentar ke pantai itu sekalian lewat? Come on, apa tak ada komentar lain yang lebih bisa diterima siapa saja?" tulis Ani dalam kolom komentar Instagram-nya pada Rabu, 16 Oktober 2013.

Tempo tak bisa melacak isi komentar @eri_nya yang membuat Ani geram. Namun, pada profil @erie_nya, diterangkan bahwa pemilik akun adalah Erie Prasetyo. Erie mengomentari foto Ani bersama keluarga, termasuk Presiden SBY, saat mengunjungi Pantai Klayar, Donorojo, Pacitan, Jawa Timur. Turut berpose putra sulung SBY dan Ani, Agus Harimurti; bersama istrinya, Annisa Pohan; serta anak mereka, Almira Tunggadewi yang akrab dipanggil Aira. 

SBY sekeluarga mengenakan batik saat berpose di karang-karang pinggir pantai. Tampaknya, baju batik itulah yang jadi tema balas-membalas komentar di Instagram. Setelah protes dengan komentar Erie, Ani juga menulis, “Baju batik sudah dikenakan di mana-mana, bukan hanya untuk acara resmi saja, namun juga acara setengah resmi, bahkan santai.”


7. Kesal karena Tudingan Fota Editan


Jagat maya sempat heboh dengan perdebatan antara Ani dan sejumlah orang melalui Instagram. Sejumlah follower Ani mencibir bahwa foto yang dia jepret merupakan foto hasil editan, bukan murni fotografi. Foto yang dimaksud adalah foto Almira Tunggadewi, yang akrab dipanggil Aira, dengan latar belakang pawai di Istana Negara saat perayaan Hari Kemerdekaan 17 Agustus 2013 lalu. Aira adalah putri Agus Harimurti, anak sulung Ani. 

Ani sendiri memastikan bahwa foto yang dia unggah ke Instagram merupakan foto asli dan tidak melalui proses edit. Dia mengatakan saat itu banyak orang di dalam panggung yang juga sedang menyaksikan pawai tersebut. Bahkan, Presiden SBY dan Wakil Presiden Boediono juga berada di podium yang sama saat itu.

Ani menyatakan tidak peduli dengan tanggapan dan komentar pengikut Instagram-nya. “Jujur saya sudah tidak peduli lagi orang mau percaya ini foto asli apa tidak,” kata dia. “Sekali lagi salam penuh kejujuran dan ketulsan dari saya untuk semua.”

Penelusuran Tempo, di akun @aniyudhoyono itu, Ani sudah menghapus sejumlah komentar untuk menanggapi pengikutnya. Sejumlah orang mencibir bahwa foto itu hasil editan karena tata cahaya antara obyek foto, yakni Aira, dan latar foto cukup kontras. Tapi sejumlahfollower juga tidak sedikit yang memberikan dukungan kepada Ani dan menilai foto itu adalah foto asli.

http://www.tempo.co/read/news/2014/01/20/078546694/7-Ekspresi-Sewot-Ani-SBY-di-Instagram/1/2


KISAH PERJALANAN 3 HARI KE ALAM GAIB ...

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... Padang pasir itu begitu luas, bagai tak berujung. Sementara itu langit tampak tertutup kabut tipis, sehingga tidak satupun sinar matahari yang mampu menembusnya. Sepanjang jarak memandang, hanya deburan pasir dan awan tipis yang terlihat.

Tidak ada orang lain disana, kecuali seorang pemuda yang sedang kebingungan, berpakaian serba putih, seperti pakaian ihram yang dikenakan bagi orang yang sedang melaksanakan ibadah haji.

Pria berperawakan kurus tanpa kumis dan jenggot yang masih muda itu terlihat begitu tampan. Wajahnya sangat teduh dan enak dipandang. Sorot matanya lembut, bersih dan bersinar bagaikan kaca yang tembus pandang.

Ketika dia mencoba menoleh ke kiri, dirinya sedikit terkejut karena melihat seorang pria bertubuh besar, berkulit hitam, bermata besar dengan warna merah menyala, seperti bara api neraka dan berpakaian jubah hitam dengan wajah yang sangat menyeramkan.

Pemuda berpakaian ihram itu mundur beberapa langkah ke belakang. Langkahnya terhenti ketika menyentuh sesuatu yang begitu lembut dan wangi, bak bunga kesturi.

Ketika dia mencoba melihat ke belakang, kembali dia terkejut karena melihat sosok pria tua bertubuh besar, berkumis dan janggut putih sepanjang dada, berpakaian serba putih dengan wajah yang sangat nyaman dipandang, berlawanan dengan pria yang dilihat sebelumnya.

Suasana masih hening, tidak ada percakapan diantara mereka bertiga. Anehnya, perasaan pemuda itu menjadi sedikit tenang setelah melihat pria tua berjanggut putih tersebut.

Kedua sosok pria besar misterius tersebut lalu dengan isyarat tangannya mengajak pemuda itu agar berjalan mengikutinya. Bagai kerbau di cocok hidung, pemuda itu spontan mengikuti saja langkah kedua pria yang ada di samping kiri dan kanannya tersebut.

Setelah berjalan beberapa saat, sampailah ketiganya disebuah jalan yang bercabang. Ketiganya lalu berhenti sesaat. Pria yang bertubuh tegap yang berpakaian serba hitam mengajak pemuda itu untuk berbelok ke arah kiri. Pemuda itu tidak bisa menolak kecuali hanya menurut saja dan mengikutinya.

Beberapa saat kemudian udara terasa semakin panas. Tiba-tiba kabut tipis yang ada didepan mereka terbuka lebar dan terlihatlah pemandangan tragis yang sangat memilukan dan belum pernah dilihat oleh pemuda itu sebelumnya.

Bara api yang sangat besar menyala dimana-mana. Dalam kobaran api itu terlihat banyak orang yang sedang disiksa dengan berbagai adegan yang menyayat hati. Ada orang yang sedang disiram timah panas yang mendidih, ada juga pria yang dipotong kemaluannya.

Ada wanita yang duburnya ditusuk besi panas, seperti orang yang sedang di sate. Suara teriakan minta tolong, tangisan, rintihan bercampur menjadi satu. Pokoknya suasana pemandangan yang terlihat begitu menyeramkan, membuat pemuda itu menggigil ketakutan.

Pria hitam berwajah seram itu lalu menjelaskan kepada pemuda itu mengapa mereka disiksa sedemikian rupa. Mereka semua adalah orang-orang yang ingkar dengan perintah Allah SWT. Dia berpesan pada pemuda itu agar orang-orang tidak melakukan perbuatan buruk seperti yang dilakukan mereka yang tengah disiksa itu sebelumnya.

Setelah memberi penjelasan panjang lebar, mereka kembali ketempat semula di persimpangan. Disana terlihat pria berjenggot panjang dan berbaju serba putih itu masih menunggu.

Kini giliran pria tua berwajah teduh yang sangat kharismatik itu yang mengajak pemuda itu berjalan ke arah kanan. Lambat laun udara yang ada disekitarnya terasa semakin sejuk. Tercium aroma wangi yang sangat enak sekali dan belum pernah dirasakan pemuda itu sebelumnya.

Tiba-tiba kabut yang ada dihadapan mereka terurai secara ajaib. Tampaklah sebuah pemandangan indah yang sangat menakjubkan. Sepanjang mata memandang tampak rumah yang sangat bagus sekali dengan arsitektur yang unik dan belum pernah dilihatnya. Setiap rumah memiliki bentuk dan ukuran yang berbeda dengan dikelilingi taman-taman yang indah.

Setiap rumah dihuni seorang wanita cantik bak bidadari dengan pakaian indah dan senyuman yang menawan. Salah seorang wanita cantik yang menghuni salah satu rumah disana tampak menyapa dengan melambaikan tangannya ke arah pemuda itu sambil tersenyum, seolah sudah mengenal sebelumnya.

Pemuda itu bingung, lalu membalas melambaikan tangannya kearah wanita itu. Baru saja pemuda itu mau bertanya ke pria tua yang ada disebelahnya, pria itu sudah menjelaskan bahwa wanita itu adalah istrinya. Pemuda itu masih bingung karena dia merasa masih bujangan. Tapi dia tidak bertanya lebih lanjut kecuali masih terpesona dengan suasana yang dialaminya.

Sambil berjalan-jalan menikmati suasana di kompleks perumahan super mewah tersebut, sang pria tua terus menjelaskan tentang ganjaran bagi setiap orang muslim yang taat menjalankan perintah Allah SWT. Setelah menjelaskan panjang lebar, mereka kembali ketempat semua yaitu dipersimpangan jalan.

Kedua pria misterius itu lalu menjelaskan kepada pemuda itu bahwa belum saatnya dia berada disini. Dia harus kembali ketempatnya semula. Pemuda itu diminta kembali menyusuri jalan sebelumnya dan dilarang untuk menoleh kebelakang.

Saat sedang berjalan tersebut, sayup-sayup terdengat suara orang yang memanggil namanya. Suara itu semakin lama semakin jelas, sehingga menggoda dirinya untuk menoleh ke belakang. Tapi dia kembali teringat pesan kedua pria misterius itu agar jangan menoleh kebelakang. P

emuda itu lalu behenti sejenak dan sempat bingung untuk beberapa saat. Kemudian dia menengadahkan tangannya ke langit, berdoa kepada Allah SWT agar dirinya diberi petunjuk.

Akhirnya hatinya bulat untuk terus berjalan tanpa menoleh kebelakang. Langkahnya semakin lama semakin cepat, sehingga tanpa disadarinya kakinya tersandung sesuatu yang menyebabkan dirinya jatuh terpelungkup.

Pemuda itu berusaha bangun sambil mengusap matanya yang berlumuran tanah. Ketika matanya dibuka, kembali dia terkejut bukan kepalang. Betapa tidak, kini dirinya tidak lagi memakai pakaian ihram, melainkan memakai baju kaos berwarna merah dan celana jeans butut.

Ternyata dirinya tengah berada ditengah pemakanan dan sedang berdiri diatas gundukan tanah berwarna merah. Dihadapannya samar-samar terlihat sebuah papan nisan bertuliskan namanya “Rakhmat, Lahir 17 Mei 1978, Wafat, 25 Juli 1998”.

Suasana ditengah kuburan itu cukup gelap, hanya terbantu sinar bulan yang kebetulan bersinar di malam itu. Antara percaya dan tidak percaya Rakhmat berjalan gontai keluar dari pemakaman tersebut. Dia masih bingung mengapa dirinya berada diatas makamnya sendiri.

Berkali-kali dicubit pipinya sendiri untuk meyakinkan apakah dirinya masih hidup atau sudah mati. Setiap kali dicubit, dia merasa kesakitan. Kini dia semakin yakin kalau dirinya memang masih hidup, namun dia belum menyadari sepenuhnya apa yang sebenarnya sedang terjadi pada dirinya.

Pemuda berperawakan kecil itu terus menyusuri jalan desa menuju ke rumahnya. Ditengah perjalanan turun hujan gerimis. Ketika mulai memasuki desanya, suasana terasa sepi. Tidak ada orang yang lalu lalang. Semua pintu rumah terlihat terkunci rapat.

Beberapa saat kemudian rumahnya mulai terlihat. Sayup-sayup terdengar suara orang sedang tahlilan. Dia bergegas ingin segera sampai ke rumahnya.

Ketika pemuda itu berada di depan pintu rumahnya, semua orang yang sedang tahlilan sontak terkejut. Suasana menjadi gaduh. Semua orang berlarian tunggang langgang, kecuali beberapa kerabat dan seorang ustad yang tadi memimpin tahlilan.

Didekatinya Rakhmat yang masih terpana di depan pintu rumahnya, lalu dipegang kedua jempolnya sambil mulutnya komat kamit membaca ayat suci Al-Qur’an.

Setelah merasa yakin, ustad itu lalu mengatakan kalau makhluk yang datang tersebut bukan hantu, melainkan memang Rakhmat, seorang pemuda alim dan rajin menjalankan ibadah yang meninggal tiga hari yang lalu. Perlahan-lahan masyarakat yang kabur tadi kembali datang dengan masa yang lebih banyak.

Dibawah bimbingan pak Ustad, Rakhmat menceritakan semua pengalamannya. Anehnya, pakaian yang dikenakan Rakhmat sekarang adalah pakaian yang dipakainya ketika dia meninggal. Pakaian tersebut menghilang entah kemana sejak kematiannya.

Keanehan lainnya adalah ketika makam Rakhmat digali, ternyata isinya kosong dan tidak ada tanda-tanda kalau makam tersebut pernah dibongkar sebelumnya.

Kini Rakhmat telah menemukan jodohnya, seorang wanita cantik dan soleha yang wajahnya mirip dengan wanita cantik yang ditemuinya di alam gaib. Dia sudah memiliki tiga orang anak dan hidup bahagia dengan bekerja sebagai guru agama di salah satu kota di Lampung.





***

Catatan :.. Kisah nyata tersebut penulis peroleh dari seorang teman dekat yang berasal dari Lampung. Nama yang ada dalam kisah diatas bukan nama sebenarnya melainkan nama samaran, demi menjaga privasi yang bersangkutan.


https://www.facebook.com/urbanmamainfo

Pengorbanan seorang Ayah


Miris! Begini Cara Seorang Bapak Malang Ini Demi Membahagiakan Anaknya..

“Karena hujan yg tidak kunjung berhenti, akhirnya saya memutuskan menerobos hujan, karena hari sudah malam…
Dan sampai di Cikini, perut udah ga bisa diajak kompromi, akhirnya saya memutuskan mampir di warung nasi tenda dipinggir jalan..

lagi asik asiknya menikmati pecel lele, masuklah seorang bapak, dg istri & 2 anaknya..
Yg menarik adalah kendaraan mereka adalah gerobak dorong..
Lalu bapak ini memesan 2 piring nasi & ayam goreng utk istri & anaknya.

Pertamanya sih ga ada yg menarik, tetapi ketika saya selesai makan, ada yg menarik hati saya..Ternyata, yg menikmati makanan itu hanya istri dan anaknya. Sedangkan sang bapak hanya melihat istri & anaknya menikmati makanan ini.

Sesekali saya melihat anak ini tertawa senang sekali,& sangat menikmati ayam goreng yg dipesan oleh bapaknya..
Saya perhatikan, wajah sang bapak, walau tampak kelelahan terlihat senyum bahagia di wajahnya..

Lalu saya mendengar dia berkata..
” makan yg puas Nak, toh..hari ini tanggal kelahiranmu..”
Saya terharu mendengarnya..Langsung terenyuh hati ini.
seorang bapak, dgn keterbatasannya, sebagai (mungkin) pemulung.. memberi ayam goreng warung tenda dipinggir jalan , untuk hadiah anaknya..
Hampir mau menangis rasanya saya diwarung itu..

Segera sebelum air mata ini tumpah, saya berdiri,& membayar makanan saya,& juga dengan pelan pelan saya bilang sama penjaga warung…
“mas, tagihan bapak itu, saya yg bayar..dan tolong tambahin ayam goreng dan tahu tempe” Lalu lekas lekas saya pergi.

kisah ini kutulis, untuk bahan perenungan.. Bahwa Tuhan sudah memberikan yg terbaik untuk saya saat ini…, kita biasa makan di S*shi-Tei, Kent*cky, Mc D*nald, H*ka H*ka Bent*, Pizza H*t dsb…
Tetapi bagi org disekitar kita, pecel lele dipinggir jalan, adalah makanan mewah buat dia….

Sungguh tak pantas bagi saya untuk mengeluh …
Rasa syukur akan mengantarkan rasa bahagia …”

Sumber: Urban Mama

Jumat, 07 Februari 2014

"Nak, Ibu Ingin Bicara Soal Milih-milih Perempuan…"





Rasanya hampir tidak dapat dipercaya sekarang ibu menulis soal ini kepada dua anak laki laki yang sangat membanggakan hati. Ibu tidak bisa lebih bersyukur atau meminta kepada Tuhan memperoleh putra yang lebih baik daripada kalian. Kalian bertiga adalah anugerah terbesar dan terindah yang Tuhan berikan kepada ibu. I could never ask for more…

Membesarkan kalian adalah masa masa terindah dalam hidupku, sekalipun itu harus ditukar dengan prospek perkembangan karir, ibu bahagia memilih menjadi ibu rumah tangga dan menyaksikan kalian tumbuh.

Pada akhirnya ibu harus bicara soal jodoh, mengingat saat ini kalian sudah cukup pusing dikejar kejar cewek yang tentu saja mengagumi kualitas yang ada dalam diri kalian. You were brought up with lots of love and values from your parents. Never forget that.

Rasanya ibu tidak harus panjang lebar mengulang kembali bagaimana menjadi laki laki sejati . Satu kalimat sederhana mampu mengungkapkan petuah panjang soal itu :Contohilah ayahmu.

Soal cewek, ibu dapat memahami rasa heran maupun kebingungan kalian. Wanita memang tidak mudah dipahami. Sampai detik ini juga ibu kadang sukar memahami diri sendiri. Itu bagian misteri perempuan yang justru menambah keindahannya. Satu pemahaman umum sederhana adalah wanita ingin disayangi dan dilindungi.

Soal selera secara fisik, ibu tidak perlu komen panjang lebar. Masing masing kalian memiliki selera berbeda, dan itu sah sah saja… Selera itu adalah hak prerogatif yang tidak bisa diganggu gugat. Yang pasti secara jujur ibu harus mengatakan bahwa inner beauty adalah hal terpenting, tapi inner beauty tanpa dibungkus dengan kulit luar yang apik akan menjadi kurang maksimal karena kalian sebagai laki laki sejati tidak mau merasa malu membawa istri dan mengenalkannya kepada orang lain, terutama sahabat dan keluarga. Kalian berdua sudah cukup dewasa untuk mengartikan ini…

Dari dulu ibu tidak pernah rewel soal berteman. Yang selalu ibu ingatkan adalah harus selalu baik dan sopan kepada orang lain. Berkawanlah sebanyak mungkin. Jangan memilih milih teman karena status sosialnya maupun dilihat dari uangnya. Tidak semua yang kaya itu baik, tidak semua yang miskin juga baik. Uang hanyalah sarana dan alat membeli sesuatu yang dibutuhkan dan diinginkan. Uang itu perlu, oleh karenanya aturlah uang dengan baik, dan jangan pernah membiarkan uang mengatur kalian, apalagi sampai bisa membeli hati nurani.

Entahlah kalau ibu ibu yang lain… tapi ketika menyangkut soal memilih jodoh, ibu harus minta maaf lebih dulu. Jujur ibu akan sanget bawel soal ini. Ibu tidak pernah mungkin bisa benar benar objektif menilai wanita yang akan menjadi istri kalian, tapi sedapat mungkin ibu janji akan bersikap adil dan fair sebatas kemampuan ibu. You two know that I am a fair person. Ibu benci ketidak adilan.

Meskipun sejujurnya ibu sudah berulang kali mengatakan… rasanya tidak ada wanita yang cukup pantas mendapatkan kalian. Ini adalah ungkapan kebanggaan seorang ibu kepada anak laki lakinya. Overdosis ? mungkin memang kedengaran berlebihan…but I can’t help it. Kelak istri kalian juga akan merasakan hal yang sama jika kalian memiliki anak laki laki…

Memilih istri itu mungkin kurang lebih mirip dengan memilih mobil… Ada begitu banyak ragam jenis mobil dengan spesifikasi yang berbeda. Kenali diri kalian.. ketahui apa yang menjadi selera kalian. Satu hal prinsip yang paling berbeda antara istri dan mobil adalah : Istri itu abadi. Tidak bisa ditukar tambah kapan saja kalian mau. When you get married, you married for life.

Jangan pernah menikah hanya karena merasa sudah umurnya harus menikah.Menikahlah karena kalian merasa pasti bahwa dengan dirinya kalian akan saling membahagiakan selamanya.

Ini yang bisa ibu katakan mengenai petunjuk umum secara garis besar ketika itu menyangkut calon istri…

- Look for the right chemistry. Kalian akan tahu itu ketika bertemu dengan yang cocok. Kalian akan menyadari bahwa rasanya masuk akal kenapa selama ini yang lain kurang menarik, dan ada sesuatu yang rasanya kurang sebelum bertemu dengannya.

Ada pesona tersendiri yang dibawanya yang memang melekat dalam dirinya tanpa dibuat buat. Ibu pikir dulu ayahmu jatuh cinta dengan ibu karena diantara teman teman calon dokternya yang lembut feminin, tiba tiba nongol seorang wanita yang lain dari yang lain. Yang bisa memanjat pohon dan berantem dengan sangat baik…. Rupanya pria kalem yang tenang itu tergeletak tak berdaya dengan seorang gadis blak blakanyang kalau makan tidak pernah malu malu, dan bisa menyatakan pendapatnya dengan jujur, sekalipun harus berbeda… Siapa yang bisa menyangka ? Tanya ayahmu soal chemistry… ibu tidak pernah bosan mendengar cerita klasik bagaimana dia jatuh cinta dengan ibu…

- Nilai kebaikannya bukan semata dari cara dia memperlakukan kalian, tapi bagaimana dia memperlakukan orang lain, terutama mereka yang lebih tidak beruntung dari dirinya.

Tentu saja wanita akan baik kepada pria yang dicintainya. Kebaikan sejati itu dinilai dari bagaimana dia bersikap dan memperlakukan orang lain. Apakah dia adil dan jujur ? Apakah dia penuh belas kasih ? Bagaimana dia menghormati orang tua dan memperlakukan teman temannya ? Dengan siapa dia bergaul ?. Bagaimana gaya hidupnya ? Apakah dia bisa tersenyum sama lebarnya ketika diajak makan di restaurant mahal ataupun di warung Tegal yang murah meriah ?.

Perlu waktu untuk menilai ini semua. Tapi kalau soal jodoh, selalu ibu katakan, jangan merasa diburu buru. Take your time… give time enough time.

- Pilihlah wanita yang mampu menertawakan dirinya sendiri. Ini kemampuan hebat yang sangat perlu. Hidup ini akan membawa kalian kepada banyak masalah dan lika liku… Tapi tidak ada yang lebih menyenangkan daripada hidup bersama dengan wanita yang mampu membuat kalian tertawa.

Pilihlah wanita yang bisa tertawa ketika kalian mengatakan “kartu ATM-ku tertelan lagi….

Selera humor yang baik itu bukan menertawakan orang lain, tapi lebih kepada bagaimana dia bisa menertawakan dirinya sendiri dan melihat sisi lucu dan baik dari segala sesuatu. Pada akhirnya cinta yang bergelora itu akan stabil… kupu kupu yang terbang tak tentu arah dalam perut kalian ketika pertama jatuh cinta, akan hinggap dengan tenang dan menetap, digantikan dengan rasa nyaman yang menyenangkan…, tapi perekat cinta yang awet adalah tertawa bersama menjalani kehidupan rumah tangga kalian.

- Menikahlah dengan wanita yang memiliki prinsip hidup yang baik dan menghormati prinsip prinsipnya. Dia tidak harus selalu setuju dengan kalian. Buat apa menikah dengan orang yang selalu mengatakan ya ? When two person always agree, one is not necessary…

Pilihlah wanita yang mampu menyikapi perbedaan pendapat, mampu menghargai perbedaan selera dan berkompromi secara fair…

Menikahlah dengan wanita yang mampu bicara jujur demi kebaikan.

- Ini yang terakhir, tapi bukan berarti tidak penting…. Menikahlah dengan wanita yang menghormati kalian. Ibu akan menjadi orang yang paling naik pitam jika kalian dikasari. Terutama di depan umum. Never .. ever let a woman be rude to you.

Ibu bisa mengatakan ini karena ibu mendidik kalian untuk selalu menghormati dan menghargai wanita. Cinta tanpa penghargaan bagaikan mobil tanpa setir, tidak berguna.

Well, you know your mother.. ini dulu yang bisa ibu katakan. Mudah mudahan tidak ada lagi yang perlu ibu tambahkan kecuali bahwa I love you and will always be proud of you , my sons.

For Russell and Reinhart, with unlimited love from your Mum.)




Ditulis oleh Ellen Maringka pada kompasiana muda

photo by : Emolight Photography

Sumber: http://emolightphotography.com/nak-ibu-ingin-bicara-soal-milih-milih-perempuan/